Selasa, 14 Mei 2013

Cloud Computing


Cloud Computing

        Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa computing resources yang terintegrasi menjadi satu dan di-delivered melalui web. Cloud computing juga didasarkan pada teknologi grid computing, yaitu membuat skalabilitas suatu sistem computing menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa computing resources menjadi satu resource.

1.  Perkembangan Cloud
        Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun enam puluhan. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET  (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969.  Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun enam puluhan.
       
        Semenjak tahun enam puluhan, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing.  Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana  dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.

        Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloudantara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud.  Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

2.  Manfaat Cloud

-    Efisiensi Biaya
        Salah satu ide di belakang teknologi cloud computing adalah memaksimalkan utilisasi komputer yang rata-rata umumnya di bawah 50%.  Dengan menggunakan utilisasi  sisa yang tidak terpakai ini maka dapat diciptakan beberapa virtual server lain. Bayangkan jika proses seperti ini terjadi pada banyak komputer dan digabungkan menjadi satu! Maka akan tercipta kapasitas baru yang jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan kapasitasphysical computer.  Artinya dengan investasi komputer  yang sama tercipta kapasitas yang berlipat, sehingga menyebabkan  biaya sewa pelanggan menjadi lebih rendah.  Selain dari sisi hardware, efisiensi biaya juga timbul  dari biaya operasional, seperti SDM maintenance,  biaya listrik, biaya overhead, dan lain-lain.

        Sisi lain dari efisiensi biaya adalah pay as you go. Artinya pelanggan hanya membayar sesuai pemakaian (on demand). Hal seperti ini tidak bisa Anda dapatkan jika Anda membangun sendiri sistem komputer Anda  atau membeli server dan menyewa space di data center (dedicated server).  Misal, Anda membeli  computer serverdengan kapasitas RAM 16 GB. Biaya yang Anda keluarkan tentunya adalah biaya untuk kapasitas 16 GB. Padahal dalam kenyataannya yang Anda gunakan hanya 8 GB. Berarti Anda sudah membayar untuk kapasitas 16 GB untuk pemakaian yang hanya 8 GB!  Hal ini tidak terjadi pada cloud, karena dengan cloud Anda hanya membayar 8 GB.

-    Meningkatkan ROI dan Cash Flow
         Hal lain yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan Anda, bahwa dengan cloud   Anda tidak perlu melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure (capex). Anda hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex menjadi opex (operating expenditure). Bagi perusahaan,  model seperti ini cukup menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return on Investment) dan melancarkancash-flow.

-    Fleksibilitas dalam Menambah Kapasitas
        Dengan cloud  Anda tidak perlu melakukan proses pengadaan komputer yang memakan banyak waktu.  Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam hitungan menit, kapasitas yang Anda butuhkan telah siap digunakan.

-    Kemudahan untuk Monitoring & Server Management
        Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan.  Anda hanya tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server Anda. Untuk membuat, meng-upgrade dan me-manage server serta  menginstalasi software sangat mudah, karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.

-    Meningkatkan availability dan ketersediaan data
        Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan disain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat,  wajib hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud.  Hal ini membuat server Anda menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi Anda sendiri.  Selain itu storage system dari cloud umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data Anda tidak hilang jika terjadicrash pada sistem storage
  
-    Akses secara remote
        Cloud computing membuat bisnis Anda tidak terbatas pada satu lokasi saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan kapan saja. Yang Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.

3.  Penggunaan Cloud Computing
Dalam sistem cloud computing terjadi perpindahan workload dari local computerke server. Permintaan hardware dan softwaresecara satuan akan turun. Hanya perlu interface software saja untuk mengakses server. Interfaceini pada umumnya merupakan web browser yang tersedia dengan banyak pilihan dan tidak berbayar.
 
        
Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah sering menggunakan aplikasi dengan sistem berbasis cloud computing. Jika Anda mempunyai web based email account, seperti Hotmail, Yahoo!Mail atau Gmail, itu berarti Anda sudah pernah mengalami yang namanya aplikasi cloud computing.  Untuk melihat email, Anda bisa melakukannya di mana saja, yang penting ada internet dan browser. Software dan data Anda tidak tersimpan di komputer yang Anda pakai melainkan terletak di cloud server

BIOINFORMATIKA


BIOINFORMATIKA                  

       Bioinformatika merupakan kajian yang memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknik informasi (TI). Ilmu ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi molekul. Biologi molekul sendiri juga merupakan bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan dalam level molekul.

       Istilah bioinformatika mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan komputer dalam bilogi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologi sudah dilakukan sejak tahun 1960-an.

   Perkembangan internet juga mendukung berkambangnya bioinformatika. Basis data bioinformatika yang terhubung melalui Internet memudahkan ilmuwan mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam basis data tersebut maupun memperoleh sekuens biologis sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi bioinformatika melalui Internet memudahkan ilmuwan mengakses program-program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.


        Gambar diatas merupakan penggambaran prediksi struktur protein yang merupakan salah satu penerapan bioinformatika. metode sekuensing protein relatif lebih mudah mengungkapkan sekuens asam amino protein. Prediksi struktur protein berusaha meramalkan struktur tiga dimensi protein berdasarkan sekuens asam aminonya, dengan kata lain, meramalkan struktur tersier dan struktur sekunder berdasarkan struktur primer protein.
   
   Selain prediksi struktur protein, contoh penerapan bioinformatika adalah penyejajaran sekuens, analisis ekspresi gen, bioinformatika untuk diagnosis penyakit, bionformatika untuk  penemuan obat.

Sumber : 
PDF_Bioinformatika_Perkembangan, Disiplin Ilmu dan Penerapannya di Indonesia_Dwi Astuti Aprijani dan M.Abdushshomad Elfaizi