Jumat, 08 Oktober 2010

Taman Nasional Wasur

Taman Nasional Wasur

,

Taman Nasional Wasur memang jarang kita dengar namanya. Makanya banyak juga yang belum tahu bahwa taman nasional ini terletak di kabupaten Merauke, Papua. Didirikan pada tanggal 24 Maret 1990, taman nasional yang luasnya mencapai 413.810 hektar ini mempunyai ekosistem utama yaitu padang rumput, hutang mangrove dan hutan eucalyptus ( kayu putih ). Bukan cuma luas, taman nasional ini juga kaya banget dengan keanekaragaman hayatinya. Bayangin aja, dari 403 spesies burung yang ada, sebanyak 74 spesies diantaranya adalah endemik, artinya nggak bisa kita ketemukan di belahan bumi mana pun juga. Unik banget kan ? Selain itu, beberapa spesies mamalia yang ada ( 86 spesies ), 27 diantaranya juga tergolong endemik.

Keunikan lainnya adalah terdapat Marshupilla sp, sejenis hewan berkantung yang termasuk ke dalam jenis kanguru. Keunikan lainnya, hewan berkaki empat ini juga di golongkan ke dalam flagship species yang artinya adalah jenis hewan yang sangat dilindungi karena berhubungan dengan perlindungan terhadap ekositem lainnya. Selain kanguru, hewan lainnya yang hidup di sini adalah kijang, kasuari, buaya dan burung dara mahkota. Di daerah pantai juga bisa kita temukan duyung, terutama pada saat musim kering.

Nggak cuma itu, banyak juga burung air yang mencari makan di danau. Ketika memasuki musim kering, danau ini akan berubah menjadi kolam kecil yang jernih, tempat berbagai burung dan mamalia mencari minum. Kondisi ini menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan lahan basah yang sangat luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Makanya ngggak heran kalau Taman Nasional Wasur memiliki lahan basah dan lahan kering tropis yang saat ini mulai jarang ditemukan.

Penduduk yang tinggal di Taman Nasional Wasur ini diantaranya adalah suku Marin dan suku Yei. Meskipun imbas modernisasi sudah mulai terasa tetapi semua suku masih berpegang teguh pada tradisi nenek moyang mereka termasuk juga mematuhi hukum adat yang melarang perusakan sumber daya alam yang ada. Tetapi sama juga nasibnya seperti taman nasional lainnya, banyak banget orang-orang yang ngggak bertanggung jawab yang merusak taman nasional ini. Diantaranya adalah perburuan liar, pengerukan pasir dan penebangan pihin secara membabi buta. Kalau begini terus, mungkin 10 atau 20 tahun lagi semua harta yang kita miliki ini cuma tinggal cerita. Sedih banget ya....

www indonesia sahul bioregional program

Tidak ada komentar:

Posting Komentar